Review Film 'Set Me Free / 거인 (2014)'

"왜 어른이 돼서 책임을 안 질려고 해, 다들?"
"Mengapa semua orang tidak mau bertanggung jawab setelah menjadi dewasa?"


Film dengan judul 'Set Me Free' atau dalam bahasa Korea '거인 (Geoin)' (literal meaning: Giant) adalah film autobiografi dari sutradaranya sendiri, Kim Tae-yong. Rilis pada tanggal 13 November 2014, film ini menceritakan tentang seorang remaja laki-laki bernama Park Youngjae yang tinggal di sebuah group home bernama Isaac's House setelah pergi meninggalkan rumah karena ayahnya (Kim Soohyun, 1970) yang tidak bertanggung jawab. Ia juga meninggalkan adiknya bernama Park Minjae (Jang Yoosang, 1991) yang tinggal di rumah dengan ayahnya dan ibunya yang sudah tidak tinggal lagi di rumah tersebut. Park Youngjae diperankan oleh Choi Woosik (1990) (played as Ki-woo in 'Parasite').

Isaac's House ini adalah sebuah rumah singgah(?) yang mendapat bantuan dari yayasan gereja. Group home ini dihuni oleh sepasang suami-istri dan beberapa anak yang diasuh oleh pasangan suami-istri tersebut. Youngjae yang sebentar lagi akan berumur 17 tahun terancam harus keluar dari group home itu dan kembali ke keluarganya karena ia sudah dianggap dewasa. Namun, Youngjae tidak mau keluar apalagi untuk kembali ke keluarganya, mengingat ayahnya yang sama sekali tidak memiliki tanggung jawab. Oleh karena itu, Youngjae pun melakukan segala hal untuk bisa bertahan di rumah tersebut.



Youngjae dikenal sebagai anak baik yang memiliki cita-cita menjadi seorang pendeta. Ia tidak pernah sekalipun melewatkan misa dan segala kegiatan keagamaan yang diadakan gereja. Namun, ternyata di balik sikapnya itu ia sering mencuri barang-barang bantuan yang diberikan untuk anak-anak di Isaac's House. Kebanyakan ia mencuri sepatu dan menjualnya kepada teman-teman di sekolahnya. Mengetahui ada banyak barang yang hilang di Isaac House, orang tua "angkat" Youngjae pun memanggil semua anak-anak yang tinggal disana dan ditanya satu per satu tentang siapa yang mencurinya. Saat itu, Youngjae yang disayang oleh Ibu angkat karena perilakunya yang baik sama sekali tidak dicurigai sebagai pelakunya. Justru teman sekamar Youngjae yang bernama Beomtae  (Shin Jaeha, 1993) yang dicurigai sebagai pelaku hingga akhirnya ia diusir dari rumah tersebut.

Suatu hari, ayah Youngjae datang menemui Youngjae. Ia bermaksud untuk menitipkan adiknya, Minjae, untuk tinggal di Isaac House juga. Melihat itu, Youngjae yang sudah lama benci terhadap ayahnya pun marah. Kemarahannya memuncak dan akhirnya terjadi konflik yang pelik.



"저 대학교도 진짜 가고 싶어요. 저 사람처럼 살고 싶어요."
 "Aku ingin bisa kuliah. Aku ingin hidup baik seperti orang-orang."

Watch the trailer with engsub here.
Watch the film (full/raw) here.
Watch the film (full/indosub) here.

---

Setelah selesai menonton film ini, jujur awalnya saya sama sekali tidak memiliki kesan apa-apa. Mungkin karena saya menontonnya tanpa sub jadi kurang memahami apa isi film dan pesan yang ingin disampaikan. Namun, setelah saya mencari tahu banyak hal tentang filmnya dan membaca berbagai review di internet, perlahan saya mulai paham dan merasa, "Wah, ternyata filmnya menyimpan banyak cerita dan pesan yang dalam." 

Apalagi ditambah membaca interview dari sutradara film ini, Kim Taeyong. Benar-benar film yang tidak disangka ternyata menyiratkan banyak hal dan sangat berarti bagi sutradaranya sendiri. Dalam wawancaranya, Kim Taeyong mengatakan bahwa ia ingin merekam kehidupan remajanya menjadi sebuah film. "Aku ingin menghibur diriku yang masih remaja. Aku berpikir setidaknya ada aku yang harus menghibur diriku sendiri karena aku butuh keberanian untuk hidup," ucap Kim Taeyong dalam wawancaranya tentang film ini yang merupakan autobiografi dari dirinya sendiri.

Menurut saya, film ini banyak menyiratkan tentang tanggung jawab. Tentang bagaimana orang dewasa harus bertanggung jawab dan bagaimana orang tua seharusnya bertanggung jawab terhadap anaknya. Orang tua Youngjae digambarkan sebagai orang tua yang tidak bertanggung jawab terhadap anaknya. Hal ini terlihat dari bagaimana mereka ingin menitipkan anaknya kepada orang lain untuk diasuh dengan dalih kesulitan ekonomi. 

Youngjae yang muak dengan keadaan dimana tidak ada satupun yang bertanggung jawab atas dirinya, akhirnya memilih keluar dari rumah dan tinggal di sebuah group home. Hal ini menurut saya adalah bentuk protes Youngjae terhadap orang tuanya. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan anak seumuran Youngjae yang dihadapkan dengan kenyataan bahwa tidak ada yang mau menerimanya. Selain itu, ia juga harus memikirkan bagaimana dia melanjutkan hidupnya. Saya juga melihat bahwa perilaku Youngjae yang suka mencuri merupakan salah satu bentuk usahanya untuk dapat bertahan hidup, ya meskipun dilakukan dengan cara yang salah.


Sikap Youngjae yang marah ketika mengetahui orang tuanya hendak menitipkan Minjae juga kepada orang lain seperti bagaimana mereka menelantarkan Youngjae, menurut saya adalah bentuk sayang Youngjae terhadap adiknya dan caranya untuk melindungi adiknya. Ia tidak mau adiknya merasakan hal yang sama seperti yang dia alami. Ada salah satu perkataan Youngjae yang menarik bagi saya, "좋은 거 먹고, 좋은 거 입고, 좋은 데서 자고, 그렇게 다 좋은 게 아니야. 알아? (Makan enak, pakai baju bagus, tidur di tempat nyaman, itu bukan berarti semuanya baik. Kau tahu?)" ucap Youngjae kepada adiknya ketika Minjae datang ke Isaac House. Mendengar itu saya seperti mengiyakan bahwa memang tidak semuanya yang kelihatan baik itu benar-benar baik.


Kembali ke topik tanggung jawab, ketika saya membaca beberapa review dari film ini ada satu yang paling saya ingat. Dalam review itu dibahas tentang alasan mengapa Youngjae ingin menjadi pendeta, disebutkan karena pendeta tidak memiliki tanggung jawab terhadap sesuatu. Ia hanya perlu bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Selain itu menjadi pendeta juga berarti tidak mengapa apabila tidak menaruh kepercayaan kepada manusia, karena percaya terhadap Tuhan sudah cukup.

Membaca alasan itu, lagi-lagi saya merasa kagum terhadap film ini. Ternyata ada filosofi yang mendalam pada alasan Youngjae ingin menjadi seorang pendeta. Sebelumnya saya hanya berpikir, jika ia menjadi pendeta maka ia tidak perlu kembali ke rumah karena akan tinggal di asrama sekolah untuk belajar persiapan menjadi pendeta. Ternyata lebih dari itu, ada hal tersirat yang ingin disampaikan dalam film, kenyataan bahwa luka yang dimiliki Youngjae lebih dalam dari yang dipikirkan. Selain itu, saya juga melihatnya sebagai bentuk ketakutan Youngjae terhadap masa depan dimana ia takut akan menjadi seperti ayahnya yang sama sekali tidak bertanggung jawab, maka ia memilih untuk sekalian menghindar dari tanggung jawab yang akan muncul di masa depan.

Terakhir, yang paling menyesakkan adalah di bagian ending. Ketika Youngjae akhirnya mulai menerima semuanya dan ia dipindahkan ke rumah lain. Ayah "angkat"nya berkata pada Youngjae, "세상에서 네가 제일 힘들다고 생각하지마. 다 그렇게 살아. (Jangan pernah berpikir bahwa kamu yang paling menderita di dunia ini. Semua orang juga hidup seperti itu.)" Kaget sekali mendengarnya. Bagaimana tidak, bisa-bisanya ia dengan mudah menggeneralisasi perasaan Youngjae. Huh, mendengarnya pun seakan ikut merasakan betapa sesaknya.

Sebenarnya masih banyak dialog lain yang sangat menyesakkan apabila dihayati dan dicari maknanya :") tapi sepertinya tidak bisa saya sebutkan semua disini karena pasti akan berakhir panjang wkwk. Sama sekali tidak menyangka film yang tidak banyak kejutan atau bahkan bisa dibilang beralur datar ini memiliki banyak pesan rahasia. Nilai 8.5/10! Silakan ditonton di waktu luang dan mari berdiskusi wkwk sepertinya film ini asik untuk dijadikan diskusi haha. Oh ya, Choi Woosik did really a good job here! Benar-benar terasa sekali penghayatannya, seakan bisa ikut merasakan apa yang sedang dirasakannya. 

Pokoknya film ini sangat bagus! Selama saya memulai project untuk membuat ulasan film, ini yang paling panjang sepertinya hehe. Itulah seberapa menariknya film ini. I have to say thank you to actor Nam Yoonsu, yang sudah upload posternya di Instagram dan buat saya penasaran hehe. 



---

Connect with me
- Instagram: @sindyelf
- Twitter: @autumnxpearl 

Komentar

  1. Thankyou reviewnya. Semakin penasaran untuk menonton,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah terima kasih sudah baca review-nya. Enjoy the film ^^

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film 'Bleak Night / 파수꾼 (2011)'

[ENG] ‘Voice 3’ Kim Wooseok “I was shocked too about Lee Jinwook death, Season 4? I will join definitely” [EN: Kim Wooseok Interview]

bluerosee99: Translations Archive